19 Pelajar Nakal Sukabumi Digembleng di Barak Militer, Ada yang Eks Tawuran hingga Terindikasi LGBT

Warta Polisi-Sukabumi, Kamis 8 Mei 2025. Sebanyak 19 pelajar tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) sederajat di Kota dan Kabupaten Sukabumi dikirim ke barak militer di Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Jawa Barat Wilayah V, Lima Faudiamar mengatakan, awalnya ada 40 pelajar yang akan dididik di barak militer. Akan tetapi hanya 19 pelajar yang lolos skrining tes kesehatan.

Para pelajar tersebut dipilih berdasarkan rekomendasi dari pihak sekolah. Mereka telah memulai pendidikan karakter sejak Senin 5 Mei 2025 hingga dua minggu setelahnya.

“Saya ga mau ambil risiko jadi yang tes kesehatan itu yang lolos 19 orang. Terdiri dari 18 putra, 1 putri kita berangkatin 19 orang,” kata Lima, Kamis 8 Mei 2025.

Dari ke 19 pelajar tersebut jenis kenakalannya berbeda-beda. Ada yang tawuran, kecanduan minuman keras dan obat-obatan terlarang, kecanduan gadget, hingga yang terindikasi LGBT.

Sehingga pendekatan untuk memberikan pendidikan karakternya berbeda-beda disesuaikan dengan jenis kenakalannya. Mereka juga tetap mendapatkan materi pelajaran di sekolah.

“Paling banyak dari tawuran 60 persen lah, sisanya ada yang miras, gadget terus ada yang psikotropika, yang paling kecil yang menyimpang itu (LGBT).kebutuhan mereka seperti pembelajaran disediakan. Jadi ada guru kunjung yang diambil dari sekolah terdekatnya. Kalau SMA guru matematika, fisika, biologi disiapkan, terus yang otomotif disiapkan jadi tidak mengganggu pembelajaran formalnya,” ungkapnya.

“Jadi di sana ada treatment khusus. Jadi yang mendidiknya dari psikologi Angkatan Darat yang tawuran seperti apa, yang kecanduan gadget seperti apa, yang menyimpang seperti apa didampingi di sana,” tambahnya.

Setelah mereka selesai menjalani pendidikan karakter, nantinya para orang tua dan guru Bimbingan Konseling (BK) di sekolah diberikan pemahaman mengenai bimbingan yang sesuai untuk pelajar tersebut.

“Nanti didampingi guru BK di sekolah ini treatment yang harus ditangani seperti itu,” cetusnya.

Pendidikan karakter di barak militer diharapkannya dapat membawa perubahan kepada para pelajar sehingga terhindar dari kenakalan remaja.

“Si anak itu diharapkan bisa dapat pendidikan karakter. Pemprov Jawa Barat menyelamatkan generasi kita minimal si anak ini kembali ke sekolah menjadi agen perubahan,” jelasnya. (Agus Gito)